Cara Konfigurasi DNS Server Pada Debian 12

Cara Konfigurasi DNS Server  pada Debian 12    



Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

Halo Sobat Networking, Kita bertemu lagi nih, pada kesempatan kali ini Saya akan membahas tentang cara Konfigurasi DNS Server pada Debian 12. Penasaran bagaimana Caranya?Yukk mari kita simak pembahasan berikut ini.

Pengertian DNS Server

DNS merupakan singkatan dari Domain Name Sistem. Jika kita  diartikan kata per kata, maka DNS terdiri dari kata Domain yang artinya wilayah ataupun daerah, kata Name yang artinya nama, dan System yang artinya sistem. Jika DNS diartikan berdasarkan arti dari setiap kata yang ada di dalamnya, maka DNS dapat diartikan sebagai sistem penamaan wilayah ataupun daerah.
       Jika diartikan secara lebih mendalam, maka DNS dapat diartikan sebagai sebuah sistem penamaan yang bekerja dengan jalan menterjemahkan IP Address (menjadi bentuk kata) untuk setiap website yang ada pada jaringan internet.

Fungsi DNS Server

Fungsi dari DNS adalah sebagai sebuah sistem yang berguna untuk menamai halaman situs website ataupun blog yang ada di jaringan internet. Jika pada jaman dahulu sebelum DNS diaplikasikan setiap website ataupun halaman situs di internet harus menggunakan alamat IP yang panjang, maka dengan menggunakan sistem DNS, sebuah halaman website dapat dibuka dengan menggunakan kata/nama tertentu. Hal ini tentunya sangat memudahkan para pengguna jaringan internet dalam mengingat nama/alamat sebuah website.

Kelebihan DNS Server

  1. Kemudahan Akses: Pengguna tidak perlu mengingat alamat IP yang kompleks; cukup mengingat nama domain yang lebih mudah.

  2. Efisiensi Pengelolaan Jaringan: Memungkinkan pengelolaan domain dan subdomain dalam skala besar dengan lebih mudah.

  3. Skalabilitas: DNS dirancang untuk menjadi sistem yang sangat terdistribusi dan skalabel. Ini berarti dapat menangani banyak permintaan dalam waktu singkat dan terus berkembang seiring pertumbuhan internet.

  4. Redundansi dan Keandalan: Sistem DNS global memiliki banyak server yang tersebar di seluruh dunia. Jika satu server gagal, server lain dapat menangani permintaan, meningkatkan keandalan layanan.

  5. Keamanan Tambahan dengan DNSSEC: Beberapa DNS server dapat mengimplementasikan DNSSEC (DNS Security Extensions) untuk memberikan otentikasi data DNS dan memastikan bahwa data tersebut tidak dimanipulasi.

Kekurangan DNS Server

  1. Rentan Terhadap Serangan: DNS server dapat menjadi target serangan, seperti DDoS (Distributed Denial of Service), DNS spoofing, dan cache poisoning. Serangan ini dapat mengganggu akses ke situs web atau mengarahkan pengguna ke situs palsu.

  2. Pemeliharaan dan Pengelolaan: Mengelola DNS server yang kompleks memerlukan sumber daya dan keterampilan khusus. Konfigurasi yang salah dapat menyebabkan downtime atau masalah resolusi domain.

  3. Propagation Delay: Saat perubahan dibuat pada catatan DNS, butuh waktu (propagation delay) untuk perubahan tersebut menyebar ke seluruh server DNS di internet. Ini bisa memakan waktu beberapa menit hingga 48 jam, tergantung pada TTL (Time to Live) yang diatur.

  4. Ketergantungan pada Infrastruktur Lain: DNS server sangat bergantung pada infrastruktur jaringan lainnya. Jika terjadi masalah pada jaringan atau konektivitas, DNS server mungkin tidak dapat diakses atau melayani permintaan.

  5. Keterbatasan pada Manajemen Cache: DNS resolver sering menggunakan caching untuk meningkatkan kecepatan pencarian. Namun, cache ini bisa berisiko menjadi usang (outdated) atau terkena serangan cache poisoning jika tidak dikelola dengan baik.


Langkah-langkah Konfigurasi DNS pada 
Debian 12

1. Login ke Debian menggunakan user root, 


2. Kemudian masukkan perintah 
"nano /etc/network/interfaces" untuk menyetting   alamat IP. Jika sudah bisa kalian simpan dengan     klik CTRL S kemudian Enter dan CTRL X. 


3. 
Selanjutnya restart networknya dengan          perintah “systemctl restart networking”,        kemudian cek IP nya dengan perintah "ip a", 


4. 
Install bind9 dengan perintah 
"apt install bind9 dnsutils". Jika ada pertanyaan "y/n" klik " y " lalu enter


5. 
Masukkan perintah "dpkg -l bind9", lalu periksa apakah ada tulisan " ii bind9 " berarti berhasil terinstall. Lalu keluar kembali dengan cara klik 
CTRL C.


6. Lalu 
masuk ke direktori bind dengan perintah 
"cd /etc/bind" dan ketik " ls " untuk memeriksa file nya, 


7. 
Membuat file meneruskan, dengan cara copy file.db.local dengan perintah "cp db.local db.novann" untuk nama file baru nya bisa kalian sesuaikan. Dan juga ketik " cp db.127 db.192 " untuk nama menyesuaikan oktet pertama IP kalian, karena IP DNS saya disini 192 maka saya pakai 192.

8. Kemudian masukkan perintah "nano db.novann"


  • Untuk localhost kalian ubah sesuai domain kalian contoh : ( novann.net)
  • Untuk IP default 127.0.0.1 dan dibawahnya yaitu :1 kalian ubah jadi IP kalian (192.20.25.19).
  • Untuk AAAA, kalian hapus dan sisakan satu A saja.
  • Untuk @ pada baris ke3 kalian ubah menjadi www.
Simpan dengan klik CTRL S Kemudian CTRL X. 

9. Setelah itu, konfigurasi file db.(ip) tadi dengan perintah " nano db.192 "


Konfigurasi diatas hanya diubah dibagian 1.0.0 menjadi oktet terakhir ip kalian berhubung ip saya 192.20.25.19 maka saya pakai angka 19.untuk dilocalhostnya di ubah menjadi domain kalian masing-masing.

10
Ketik " nano named.conf.default-zones " untuk mengedit file.Ubah di zone nomor 2 dan 3,zone 2 menggunakan nama domain kalian dan zone 3 menggunakan ip address kalian dan dibalik urutannya dari oktet 3 hingga 1, 


11. Setelah itu ketik " nano /etc/resolv.conf ".Dan kalian ubah nameserver sesuai IP Server kalian , dan ubah search menjadi "novann.net" (domain kalian), 


12. Restart paket bind9 dengan perintah " systemctl restart bind9 " dan periksa apakah paket sudah berjalan dengan perintah " systemctl status bind9 "


13. Untuk mengisi isi dari web untuk dilakukan pengetesan kalian harus sudah mengisntall dan pengaturan apache2.Jika belum saya sudah membuatkan tutorial mengenai install dan konfigurasi apache2 di link Install dan konfigurasi Apache


Test Pengujian

1.Masuk ke Control Panel


2. Selanjutnya klik Network dan Internet (lihat status jaringan) 


3. Selanjutnya pilih adaptor yang dipakai selanjutnya klik properti dan cari TCP/IP 4 dan lihat apakah dikolom gateway dan dns server telah sama, 


4. Silahkan kalian ping ke IP Server kalian dan ping nama DNS kalian, dan jika statusnya "TTL" maka kalian sudah terhubung ke Server, 


5. Lalu coba test di web browser dengan mengetikkan "192.20.25.19" (sesuaikan IP masing-masing)


6. Dan coba menggunakan domain "novann.net" (sesuaikan dengan domain masing-masing)



Tadi adalah langkah tentang bagaimana cara konfigurasi DNS Server dari awal hingga akhir.
     Mungkin sekian saja tutorial dari saya, semoga sedikit ilmu yang telah saya bagikan ini bisa bermanfaat bagi kalian, dan yang sedang melakukan praktek konfigurasi DNS Server
di mudahkan dengan adanya artikel ini. 
"Tiada kekayaan yang lebih utama daripada akal. Tiada keadaan lebih menyedihkan daripada kebodohan." - Ali bin Abi Thalib. 

Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh




Comments

Popular posts from this blog

Cara Konfigurasi Web Server Menggunakan Apache Pada Debian 12

Cara Konfigurasi Mail Server pada Debian 12